wah gak ada yang dipilih nih, alternatif pilihannya masih meragukan...
apakah keberhasilan penggunaan bangunan lama menjadi komersial hanya dilihat dari tampak luar saja.. bagaimana dengan sarana pendukungnya..
misalnya saja yang wendy's di braga, memang sih dia menyelamatkan bangunan tua ditengah himpitan bangunan baru lain, tapi bagaimana dengan tempat parkirnya, terus sanitasinya apakah ramah pemukiman di belakangnya ato nggak, itu masih sangat bisa diperdebatkan...
apakah ini cuma sekedar kontes arsitektural tampak muka saja, atau konsep arsitektural secara menyeluruh, termasuk kesesuaian dengan konteks sosial bangunan tersebut berada...
Bagaimana dengan Gedung Asia Afrika..? Saya tertarik untuk meng'eksplorasi'nya dari sisi 'architectural acoustics'nya.. Apakah ada yang punya gambar autocad denah, potongan melintang dan membujurnya..? Sebagai contoh, bagaimana kalau Gedung AA ini dijadikan sebagai 'Concert Hall' yang dapat mengangkat derajat musik tradisional Jawa Barat seperti Angklung atau Degung Sunda? Tapi sebelumnya perlu dicari dulu 'parameter akustik optimum dari kedua jenis musik tradisional itu", tidak bisa memakai konsep "multi-purpose Hall", karena kedua jenis musik tradisional tersebut memiliki ciri akustik yang sangat unik dan 'genuine' milik budaya kita. Dengan mengangkatnya menjadi 'concert hall yang 'dedicated' tersebut' maka baik itu gedungnya maupun budaya seni musiknya akan meningkat sisi kualitas 'heritage'nya.. Pls.. think about it, budayawan Sunda.. :-)
sebelum acara pilih memilih.. atau bagi-bagi award.. kenapa ga dimulai dari pendidikan publik soal apa itu heritage building? bagaimana mengenali sebuah bangunan lama itu sebagai sebuah heritage atau bukan.. sebagai orang awam.. saya sendiri bingung kalo disuruh ngebedain, mana bangunan lama yang termasuk heritage atau bukan...
kalo saya pilih bank BTPN..renovasi yang dilakukan buat bangunan tua yg tadinya gak kepake lagi walau nampak masih gagah menjadi punya "taring" apalagi di jalur primer kota Bandung.. pertanyaan lain bagaimana dengan Hotel Surabaya di Kebon Jati? denger2 sedang dirombak namun masih menggunakan kulit asli bangunan lamanya.. ada kabar?
Kalau masih boleh memasukkan nominasi tambahan: 1) Butik "Paris van Java", Jalan Cihampelas (pertimbangan: revitalisasi, sebelum menjadi butik, rumah ini kurang terawat) 2) FO "Heritage" jalan L.L.R.E Martadinata (pertimbangan: bangunan sejarah bukan menjadi "beban", tetapi brand dalam bisnis)
aku pilih cafe DAKKEN, JL.riau
ReplyDeleteentah knapa liat gedung itu lngsung jatuh cinta !
sepertinya asik gitu punya rumah kaya gitu ..
ahhaha ..
aku pilih dakken! soalnya suasananya masih berasa koloniaal..
ReplyDeletewah gak ada yang dipilih nih, alternatif pilihannya masih meragukan...
ReplyDeleteapakah keberhasilan penggunaan bangunan lama menjadi komersial hanya dilihat dari tampak luar saja..
bagaimana dengan sarana pendukungnya..
misalnya saja yang wendy's di braga, memang sih dia menyelamatkan bangunan tua ditengah himpitan bangunan baru lain, tapi bagaimana dengan tempat parkirnya, terus sanitasinya apakah ramah pemukiman di belakangnya ato nggak, itu masih sangat bisa diperdebatkan...
apakah ini cuma sekedar kontes arsitektural tampak muka saja, atau konsep arsitektural secara menyeluruh, termasuk kesesuaian dengan konteks sosial bangunan tersebut berada...
Bagaimana dengan Gedung Asia Afrika..?
ReplyDeleteSaya tertarik untuk meng'eksplorasi'nya dari sisi 'architectural acoustics'nya.. Apakah ada yang punya gambar autocad denah, potongan melintang dan membujurnya..?
Sebagai contoh, bagaimana kalau Gedung AA ini dijadikan sebagai 'Concert Hall' yang dapat mengangkat derajat musik tradisional Jawa Barat seperti Angklung atau Degung Sunda?
Tapi sebelumnya perlu dicari dulu 'parameter akustik optimum dari kedua jenis musik tradisional itu", tidak bisa memakai konsep "multi-purpose Hall", karena kedua jenis musik tradisional tersebut memiliki ciri akustik yang sangat unik dan 'genuine' milik budaya kita.
Dengan mengangkatnya menjadi 'concert hall yang 'dedicated' tersebut' maka baik itu gedungnya maupun budaya seni musiknya akan meningkat sisi kualitas 'heritage'nya..
Pls.. think about it, budayawan Sunda.. :-)
sebelum acara pilih memilih.. atau bagi-bagi award.. kenapa ga dimulai dari pendidikan publik soal apa itu heritage building? bagaimana mengenali sebuah bangunan lama itu sebagai sebuah heritage atau bukan.. sebagai orang awam.. saya sendiri bingung kalo disuruh ngebedain, mana bangunan lama yang termasuk heritage atau bukan...
ReplyDeletekalo saya pilih bank BTPN..renovasi yang dilakukan buat bangunan tua yg tadinya gak kepake lagi walau nampak masih gagah menjadi punya "taring" apalagi di jalur primer kota Bandung..
ReplyDeletepertanyaan lain bagaimana dengan Hotel Surabaya di Kebon Jati? denger2 sedang dirombak namun masih menggunakan kulit asli bangunan lamanya.. ada kabar?
Kalau masih boleh memasukkan nominasi tambahan:
ReplyDelete1) Butik "Paris van Java", Jalan Cihampelas (pertimbangan: revitalisasi, sebelum menjadi butik, rumah ini kurang terawat)
2) FO "Heritage" jalan L.L.R.E Martadinata (pertimbangan: bangunan sejarah bukan menjadi "beban", tetapi brand dalam bisnis)